Kamis, Desember 28, 2023

Sumbing 2023 Tonggak 30 Tahun Pendakian (1993-2023) Lunas Seven Summit of Java

Alhamdulillah, akhirnya... Tercapai juga misi menyelesaikan Seven Summit of Java. Ditandai dengan pendakian ke Gunung Sumbing (3371 mdpl) yang terletak di Kabupaten Magelang Jawa Tengah pada 1-3 Desember 2023, bersama partner mendaki terhebat sekaligus terkuat (karena saya sering kalah sprint sewaktu perjalanan turun... hehehe) yaitu Yoyok Hermanto. Sebagai catatan, Gunung Sumbing merupakan puncak ketiga tertinggi di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru dan Slamet. 


Pendakian ini sebenarnya direncanakan agak buru-buru. Rekan saya, Yoyok Hermanto yang zaman "enom-enoman" dulu biasa dipanggil "Mbelarah" (bahasa Jawa dialek Surabaya yang kurang-lebih artinya sama dengan "easy going" atau bisa juga diartikan "agak ngawur", hehehe...) kebetulan akan ada tugas dinas ke Yogyakarta pada akhir November 2023. Fyi, Yoyok sehari-hari berdinas di Polda Gorontalo. Sebenarnya kami sudah lama tidak bertemu muka, tapi sehari-hari sudah biasa bercanda gila-gilaan di WAG. Seingat saya, terakhir bertemu teman yang paling jangkung ini (180 cm lebih tingginya) adalah pasca pendakian wisuda di Gunung Raung pada April 1997. Waah, lama juga yaa.... Btw ceritanya di sini: https://rotmianto.blogspot.com/2007/09/mahapuspa-wisuda-wisuda.html  dan di sini https://rotmianto.blogspot.com/2007/07/mahapuspa-edisi-wisuda-raung-1997.html

Singkat cerita, Yoyok menawarkan kepada rekan WAG barangkali ada yang mau ikut naik Sumbing pada 1-3 Desember via Nepal van Java Desa Butuh Kaliangkrik Magelang. Hanya saya yang akhirnya bisa. Sementara Agus BI sempat antara iya dan tidak, karena.... biasaaaa... dia susah bolos kerja, tidak kayak saya. Hehehe. 

Akhirnya saya dan Yoyok ketemuan di stasiun Yogya (saya naik kereta dari Madiun). Langsung naik motor sewaan (yang tidak penting disebutkan merknya karena ini motor benar-benar tengik, hampir membuat kami celaka sewaktu turun karena rem blong! Sebut saja merknya: ronda beat semprit).

Petualangannya ditulis ringkas seperti ini saja supaya enak baca (dan mudah nulisnya), hehehe:

  1. Jumat, 1 Desember 2023 sore sekitar pukul 16.50 WIB kami sampai di Nepal van Java Desa Butuh Kaliangkrik. Kami menginap di homestay Omah Bening di Desa Butuh Nepal van Java. Prepare, menikmati panorma sore dan malam yang sedang gerimis, dan lain-lain. Juga salat Subuh berjamaah di Masjid Baituttaqwa Desa Butuh yang sering viral di medsos.
  2. Paginya, Sabtu 2 Desember 2023, kami ketemuan sama porter yang bernama Mas Ngatimin dari Anak Gunung Open Trip yang asli Desa Selo Boyolali. Setelah sarapan, final packing, dan mendaftar di Basecamp Butuh, kami pun berangkat. NB: pesan dari petugas Basecamp: tidak boleh ngecamp di atas/selepas Pos 3 karena berbahaya kalau badai bisa longsor. Okee, siap laksanakan.
  3. Sekitar pukul 07.00 WIB lebih kami mulai start dari Basecamp Butuh (1722 mdpl) menggunakan ojek (per motor 20 ribu) sampai dekat Pos 1. Rutenya aduhai, jalan sempit makadam, kadang-kadang lewat jurang di kiri-kanannya. Saya sempat ngeri dan hampir saja minta turun, karena posisi saya duduk di tangki diapit pak ojeknya, mana tidak ada pegangan. Di lain pihak Yoyok malah nyantai sambil video call katanya...wew....
  4. Sampai Pos 1 Sirebut (2127 mdpl) pukul 08.00. Ada warung di situ jadi bisa rehat sejenak. Sumber air juga banyak. Laporan cuaca: Alhamdulillah cerah terus. Tapi trek Pos 1 - Pos 2 ruarrrrrviazaaah tanjakannya! Untungnya treknya ada trap-trapan dari kayu, kalau tidak ada pasti licin pada waktu hujan. Saya sampai iseng menamakannya: Tanjakan Patah Hati, seidikit terinspirasi Tanjakan Cinta di Semeru dan Tujuh Bukit Penyesalan di Rinjani. Hehehe...
  5. Sampai Pos 2 Sikretek (2458 mdpl) pukul 09.10. Tidak lupa saya dan Yoyok menanam biji-biji pohon semacam rambutan, matoa, salak, dan lain-lain. Siapa tahu bisa tumbuh. Yang paling asyik, masih banyak sinyal di sini. Kata mas porter memang ini keistimewaan Gunung Sumbing, sampai puncak pun masih ada sinyal dengan catatan: kalau cuaca cerah. Jadi kami sekali-sekali masih tetap bisa menghubungi keluarga di rumah. Ini sungguh langka! Karena biasanya di gunung lain begitu lepas Pos 1 semua sinyal sudah lenyap dari muka bumi. Lanjut, dari sini jalur masih cukup berat. Nanjak melulu. Sesekali melewati tebing-tebing curam.
  6. Sampai Pos 3 Siterbang (2638 mdpl) pukul 10.30. Kami pun mendirikan camp sebagaimana pesan dari petugas BC bahwa dilarang mendirikan camp selepas Pos 3 karena berbahaya. Ini cukup aneh, hari masih siang, kaki Insyaallah masih kuat, tapi sudah ngecamp. Agus Bi yang kebetulan waktu itu nelpon sambil video call ke saya sampai tertawa terpingkal-pingkal begitu tahu kami siang-siang sudah ngecamp. Tapi biarlah, yang penting mendaki sesuai prosedur, daripada dia (Agus BI) wacana melulu tapi gagal ikut, padahal sudah dijanjikan digratisi ongkos sama Yoyok... Rugi gak jadi ikut, Gus! Hehehe.  
  7. Summit attack kami lakukan pukul 02.30 hari Ahad 3 Desember 2023. Prinsip saya memang mending menderita bangun lebih awal dan kedinginan daripada sampai puncak hari sudah terang dan kepanasan. Saat itu ada beberapa rombongan lain termasuk opentrip dari Sidoarjo yang beranggotakan sekitar 20-an orang. Tapi waktu kami sudah summit attack kayaknya mereka masih pada molor.   
  8. Kami sampai di Pos 4 Cepogo (2983 mdpl) pukul 03.30. Saat itu cuma rombongan kami saja yang sampai di Pos 4. Tadi ada satu rombongan lain yang berangkat duluan, tapi sudah kami lewati sejak sebelum Pos 4. Antara Pos 4 dan Puncak Sejati kami rehat sebentar untuk salat Subuh. saya juga kebelet ke belakang. Untung bawa pisau belati buat nguruk tanah, sama beberapa lembar tisu buat cebok. Hahaha... pekerjaan rutin tiap pagi, tak pandang di kota ataupun di tengah hutan. 
  9. Alhamdulillah, akhirnya kami sampai di Puncak Sejati (3371 mdpl) pada pukul 05.30 WIB. Sunriise sudah lewat sedikit, kami menikmatinya sebelum puncak pas. Meskipun begitu, kami masih kebagian "sisanya" di puncak. Tidak masalah, tetap luar biasa. 
  10. Dan ini merupakan sejarah. Baik saya maupun Yoyok sudah melengkapi Seven Summit of Java alias Tujuh Puncak Tertinggi di Jawa. Menghabiskan waktu 30 tahun bagi saya, tidak masalah juga. Yang penting tercapai daripada tidak sama sekali. Sekali lagi: Alhamdulillah! 
  11. Setelah ritual puncak sebagaimana umumnya (sujud syukur, berdoa, foto-foto, dsb) pada pukul 06.30 kami turun dari puncak. Yang asyik, di puncak juga sesekali ada sinyal. Baru kali ini kami bisa langsung kirim-kirim kabar dari puncak! Benar-benar istimewa Gunung Sumbing ini! Area puncak sempat berkabut sebentar, tapi tak lama kemudian cerah lagi.
  12. Dan pada pukul 07.35 kami sudah sampai lagi Pos 3. Setelah sarapan nasi goreng dan packing, sekitar pukul 08.30 kurang kami balik menuju Pos 2. Enaknya pakai porter, kami tidak perlu repot-repot bongkar-pasang tenda,, masak, dll., semua sudah ditangani mas porter. Hehehe!
  13. Pukul 08.45 sampai lagi Pos 2. Alhamdulillah cuaca selalu cerah, ini juga faktor penting sehingga perjalanan kami bisa cepat.
  14. Pukul 10.00 sampai Pos 1. Ketemu lagi sama ibu-ibu penjual warung. Menikmati "kesuksesan" dengan beberapa potong semangka, sekalian mengucapkan "Free Palestine", kan semangka melambangkan Palestina. Suegerrr, lhoo. Hehehe... 
  15. Pukul 10.45 sudah sampai Basecamp Kaliangkrik lagi. Alhamdulillah. Kami segera siap-siap balik ke Yogya supaya saya tidak ketinggalan kereta dan supaya tidak kehujanan (soalnya setiap sore di kota cenderung hujan, untungnya waktu kami di atas malah cerah!).
  16. Akhirnya, ber-say goodbye sama mas porter. Dia sampai geleng-geleng. Ini para pendaki tua kok cepat nian, benar-benar edan katanya! Hahaha!
  17. Dan terjadilah insiden konyol pas turun dari Desa Butuh, yaitu motor yang kami kendarai sempat rem blong! Hampir saja kami celaka! Ini gara-gara rem kombinya yang tolol itu. Benar-benar motor tengik, jauh kemampuannya dari motor saya dan motor Yoyok yang kebetulan sama-sama Suzuki Address. Hahaha, menang laris doang, sudah rangkanya ringkih, remnya blong pula! Hebatnya di mana? Sekali lagi: hahaha! 
  18. Sorenya sekitar pukul 16.00 sampai lagi di Kota Yogya, setelah mengantar Yoyok ke penginapan (dia balik ke Surabaya besok dan Rabu ke Gorontalo), saya segera ke terminal, mengembalikan motor sewaan (yang tengik itu) kemudian balik ke Madiun naik kereta pukul 17.00 sampai di stasiun Madiun sekitar pukul 19.00 masih di hari yang sama Ahad, 3 Desember 2023.
  19. Mission accomplished. Sekali lagi dan selalu: Alhamdulillah!
Basecamp Nepal van Java Butuh Kaliangkrik
Puncak Sejati Gunung Sumbing 3371 mdpl
Tak lupa berfoto bersama buku karya pribadi "The DDC Series"
Tak lupa berfoto dengan buku karya pribadi: "The DDC Game, Understanding DDC 1, dan Understanding DDC 2". Salam literasi, salam rimba! NB: sejauh ini buku tersebut sudah saya bawa ke beberapa puncak gunung: Rinjani, Lawu, dan Slamet. Kisah yang Rinjani di sini: https://rotmianto.blogspot.com/2021/06/kenangan-tiga-tahun-rinjani-2018-2021.html?m=1



Ringkasan:
Naik: 
- Basecamp - Pos 1: ngojek + jalan sedikit lk. 15 menit (tanpa ngojek bisa 2 jam)
- Pos 1 - Pos 2: 1 jam 
- Pos 2 - Pos 3: 1 jam
- Pos 3 - Pos 4 - Puncak Sejati: 3 jam
Total perjalanan naik: sekitar 5 jam 

Turun:
- Puncak - Pos 4 - Pos 3: 1 jam
- Pos 3 - Pos 2: 20 menit
- Pos 2 - Pos 1: 25 menit
- Pos 1 - Basecamp: jalan sedikit + ngojek 15 menit
Total perjalanan turun: lebih kurang 2 jam

Menuju Pos 1 Sirebut (2127 mdpl)
"Tanjakan Patah Hati" menuju Pos 2 Sikretek (2458 mdpl)
Jalur curam menuju Pos 3 Siterbang (2638 mdpl)
Panorama sunrise di Puncak Sejati (3371 mdpl)
Perjalanan turun: ngebut! Dasar pendaki tua tak ada akhlak. Hehehe...

Catatan 30 tahun pendakian 1993-2023: Rinjani (2018 = 1 kali), Semeru (1995, 1996, 1997, 1997, 2011, 2013 = 6 kali), Slamet (2022 = 1 kali), Sumbing (2023 = 1 kali), Arjuna (1995, 1996, 1996, 1997 = 4 kali), Raung (1997 = 1 kali), Lawu (1994, 2009, 2013, 2014, 2021, 2022, 2022, 2023, 2023, 2023 = 10 kali), Welirang (1993, 1994, 1995, 1996, 1997 = 5 kali), Argopuro (2015 = 1 kali), Merbabu (2011 = 1 kali), Wilis (2015, 2016 = 2 kali), Penanggungan (1994, 1995, 1997, 2014 = 4 kali)NB: Bromo, Ijen, Dieng tidak dihitung karena termasuk gunung wisata bukan untuk pendakian. 

Berikut adalah lampiran daftar Seven Summit of Java: 

Sumber screenshot dan info selengkapnya: https://www.gramedia.com/literasi/gunung-tertinggi-di-pulau-jawa/








Tidak ada komentar: