Sabtu, Agustus 18, 2007

Jejak-jejak MAHAPUSPA


... menggigil ...
... terharu ...
... tersungkur ...
... di bawah Kebesaran Sang Esa!

" ... Tuhan, jadikan setiap tetes keringatku, setiap langkah kaki lemahku, setiap tarikan nafasku, adalah dzikirku pada-Mu ... "

Keterangan:
- Foto paling atas diambil pas Tahun baru 1996 di Puncak Mahameru. Yang moto Agus BI. Saya teringat, pendakian ini penuh cobaan. Cobaan pertama bermula dari hilangnya carrier Mujib di Terminal Bungurasih, kemudian diterjang badai selama pendakian sampai hampir mati terkena hypothermia, tapi Alhamdulillah masih bisa pulang dalam keadaan hidup ... Rute yang kami ambil adalah lewat Gunung Bromo. Total 7 hari perjalanan start - finish. Rute tersebut merupakan rute terjauh untuk mencapai Puncak Mahameru.
- Anggota tim MahaPuspa edisi "Tahun Baru Semeru": Agus BI, Mujib, Tri dan saya sendiri.
- Foto kiri dan kanan adalah momen peringatan 17 Agustus Tahun 1996 juga di Mahameru. Foto kiri yang ambil saya, kenangan bersama Redis teman SMP yang kebetulan bertemu di puncak. Foto kanan adalah detik-detik dikibarkannya Bendera Merah Putih di puncak tertinggi di Pulau Jawa, diambil oleh Tri. Yang jadi pengerek bendera sebelah kanan adalah teman saya SMA, Bagus "Pukon", yang juga kebetulan bertemu di puncak. Pendakian 17 Agustus ini juga sangat dramatis: sempat terjadi longsor di lereng Mahameru pada saat pendakian menuju puncak. Kejadiannya dini hari, saat sekeliling masih gelap-gulita. Salah seorang anggota tim kami, Rahmad terkena longsoran sampai kepalanya bocor karena tidak sempat menghindar. Terus kenalan kami dari Malang, Mas Mamat malah patah kaki dan harus ditandu ke Ranu Pani (pos pertama ke Semeru). Untung tidak ada nyawa yang melayang. Alhasil, upacara pun berlangsung dalam keadaan penuh duka. Bagaimanapun mengingat buasnya alam Semeru, kejadian seperti itu tidak meminta korban jiwa adalah sebuah karunia sendiri bagi kami semua. Allah sungguh Maha Pengasih ...
- Anggota tim MahaPuspa edisi "17 Agustus Semeru": Kun, Tri, Joko, Rahmad dan saya sendiri.


Tidak ada komentar: