Melesatlah sampai ke puncak, Negeriku!
Apa tidak bosan terus-terusan di jurang
Sesungguhnya anak-anakmu sudah bergerak
Sampai kapan kau menunggu?
Melesatlah sampai ke puncak, Negeriku!
Hanya pengkhianat yang menghambatmu
Masih banyak anak-anakmu yang tulus mencintaimu
membelamu
memajukanmu
Kau jangan ragu!
Darah tumpah sudah
Air mata kering sudah
Keringat habis sudah
Kapan kau maju?
Hanya keparat yang menghalangimu!
Puisi ini untuk memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional dan 10 tahun Reformasi. Tahukah Anda siapa "pengkhianat dan keparat" yang dimaksud dalam puisi di atas? Ya! Siapa lagi kalau bukan pemimpin-pemimpin yang dzalim dan koruptor-koruptor cs yang membuat sebagaian besar rakyat di negeri ini merana dalam kemiskinan yang berkepanjangan. Mari kita ucapkan "Go to Hell kepada mereka semua ... Semoga mereka abadi di neraka. Amiiiin ... amiiinnnn ... !"
By the way foto di atas adalah saya sewaktu di Puncak Gunung Arjuna yang indah ketika sunrise. File terkait di sini dan di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar