Kamis, Mei 22, 2008

Ke Puncak, Negeriku!

Melesatlah sampai ke puncak, Negeriku! Apa tidak bosan terus-terusan di jurang Sesungguhnya anak-anakmu sudah bergerak Sampai kapan kau menunggu? Melesatlah sampai ke puncak, Negeriku! Hanya pengkhianat yang menghambatmu Masih banyak anak-anakmu yang tulus mencintaimu membelamu memajukanmu Kau jangan ragu! Darah tumpah sudah Air mata kering sudah Keringat habis sudah Kapan kau maju? Hanya keparat yang menghalangimu!
Puisi ini untuk memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional dan 10 tahun Reformasi. Tahukah Anda siapa "pengkhianat dan keparat" yang dimaksud dalam puisi di atas? Ya! Siapa lagi kalau bukan pemimpin-pemimpin yang dzalim dan koruptor-koruptor cs yang membuat sebagaian besar rakyat di negeri ini merana dalam kemiskinan yang berkepanjangan. Mari kita ucapkan "Go to Hell kepada mereka semua ... Semoga mereka abadi di neraka. Amiiiin ... amiiinnnn ... !" By the way foto di atas adalah saya sewaktu di Puncak Gunung Arjuna yang indah ketika sunrise. File terkait di sini dan di sini.

Tidak ada komentar: