Di seluruh daerah, dari kilometer nol di Sabang Pulau We sampai pelosok Merauke
Entah disadari atau tidak, sejatinya kita menghadapi suatu permasalahan yang serius. Yaitu tidak ada satupun parpol dan caleg peserta pemilu 2009 yang ramah terhadap lingkungan (setidaknya sampai tulisan ini saya buat). Pengurus/simpatisan atau siapapun dari pihak parpol maupun caleg – meminjam istilah orang Jawa – sa’ enake udele dhewe menjadikan pepohonan sebagai tempat memasang bendera, poster, gambar parpol dan/atau caleg jagoan mereka. Baik di jalan-jalan protokol di pusat sanaan pemilu. Well, berarti sudah berapa juta pohon menjadi korban untuk kepentingan kampanye?
Memang inilah kenyataan yang terjadi. Karena itu – sampai sementara ini – saya men-judge bahwa (sekali lagi sampai tulisan ini saya buat) tidak ada satupun parpol yang “hijau”. Memasang tanda/lambang parpol atau gambar caleg di pohon (biasanya dengan dipaku), adalah tindakan terorisme yang nyata terhadap alam-lingkungan. Dan sebenarnya itu melanggar hukum. Di beberapa kota/daerah – sependek pengetahuan saya – sudah ada perda yang mengatur tata tertib kampanye untuk tidak menggunakan pohon (apalagi di jalur
Ketahuilah, setiap paku yang ditancapkan untuk memasang entah gambar parpol atau caleg, akan mengakibatkan kerusakan pada kambium pohon. Ujung-ujungnya akan menyebabkan disfungsi pada sistem kehidupan sang pohon tersebut secara keseluruhan. Kalau sekarang misalnya dibalik, apa mereka (yang memasang gambar parpol dan caleg itu) mau ditancapi paku di bagian-bagian tubuhnya?
Mestinya perlu dipikirkan cara lain untuk berkampanya dengan tanpa membuat kerusakan pada pohon (nota bene: alam). Cara lain yang bagaimana? Nah, biar itu menjadi urusan parpol dan caleg masing-masing. Yang jelas, melihat pohon-pohon itu dirusak, hati kecil saya (dan siapa saja yang masih waras) takkan rela. Tapi saya tak berdaya berbuat apa-apa karena saya sendiri bukan siapa-siapa. Saya hanya seorang pecinta alam amatiran. Yang mencoba turut melestarikan lingkungan, dengan cara apapun dan sekecil apapun.
Oleh karena itu, saya mohon kepada para pengurus parpol dan caleg, perhatikanlah kelestarian alam. Pepohonan juga makhluk yang bernafas seperti manusia, bahkan faedahnya sangat besar bagi kehidupan kita. Lindungi hak-haknya, seperti halnya Anda berusaha melindungi hak-hak Anda. Mumpung masih ada waktu untuk berubah sebelum hari pelaksanaan pemilu 2009. Seperti anak muda zaman sekarang bilang: “Go green gitu looh”. Maka, perbaikilah cara kampanye yang buruk itu. Tapi apabila keadaan tidak berubah, apa sebaiknya pada waktu coblosan nanti saya tetap di rumah saja? Bersantai main gitar tua kesayangan saya di beranda. Menyanyikan lagu lama Iwan Fals: “Surat Buat Wakil Rakyat”, sambil mencoba memendam segala kekecewaan kepada mereka (para parpol dan caleg itu) dalam-dalam …
Ket.: Foto koleksi pribadi.
File terkait:
2. Aneka ragam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar