Sabtu, Maret 28, 2009

Pemilu vs Orang Miskin

Anda tahu berapakah ongkos yang harus dibayar dalam rangka membiayai pemilu 2009? Dibandingkan dengan Pemilu 2004 yang hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 3,5 triliun untuk Pemilu DPR, DPRD I, DPRD II dan DPD serta Pemilihan Presiden (Pipres), maka Pemilu 2009 mengalami lonjakan yang sangat tajam. Ketua KPU, Abdul Hafidz Anshori menyebutkan total anggaran KPU dan Pemilu 2009 sekitar Rp 47,9 triliun! Anggaran tersebut dialokasikan untuk kebutuhan KPU dan Pemilu masing-masing sebesar Rp 18,6 triliun untuk tahun 2008, dan Rp. 29,3 triliun untuk proses Pemilu 2009.
Hmm ... Rp 47,9 triliun itu uang semua ya? Apa campur kreweng*? Kecuali kalau dengan uang sedemikian besarnya itu kita mendapatkan pemimpin (baik di tingkat pusat maupun daerah) yang benar-benar mumpuni dalam segala hal baik kapabilitas maupun moralitasnya tentu tidak masalah. Tapi tipikal pemimpin yang ada sekarang ini sering-seringnya malah kebalikannya. Sudah banyak kesalahan yang dibuat para pemimpin kita. Sampai malas saya menyebutkan satu per satu.
Yang jelas, uang sebanyak itu andaikata digunakan untuk mengentas kemiskinan tentunya akan lebih bermanfaat. Setidaknya untuk mengamalkan amanat UUD 1945 pasal 34 ayat 1: "Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara" yang kayaknya kurang optimal dilaksanakan. Fakir miskin, anak-anak yatim piatu, anak putus sekolah, penderita busung lapar, gizi buruk, gelandangan-gelandangan, korban bencana alam, pengangguran masih banyak di sekitar kita. Menurut Kompas 13 Februari 2009, disebutkan bahwa kaum miskin di Indonesia sudah menyentuh angka 33,714 juta orang. Jumlah riilnya tentu saja jauuuh di atas itu!
Yah, tapi karena (katanya) pemilu juga penting, maka semahal apapun biaya yang dikeluarkan, kita tak bisa apa-apa kecuali berharap: semoga dengan pemilu kali ini akan lahir pemimpin sejati ... Agar Indonesia menjadi lebih baik. Dan rakyat tidak kelamaan tenggelam dalam kemiskinan. Just a dream?

Ket.: kreweng (Jawa) artinya pecahan genteng.

File terkait:
1. Jadilah pemimpin seperti Pangeran Diponegoro.
2. Belum ada Parpol yang "Hijau"?


1 komentar:

Dian Manginta mengatakan...

Hello,

Ada penyadaran masyarakat (cause) di facebook " "Awasi Pelaksanaan Pemilu".
Gerakan ini, bahkan mengajak mereka yang berpikir untuk Golput agar turut berusaha mensukseskan pemilu.

Cause ini didasarkan pada tulisan " Jadi Saksi Pemilu, Yuk?"

Ajak semua sahabat berpartisipasi...

Salam,
D-