Rabu, Maret 26, 2014

Suzuki Sky Drive: Motor Badak!

Saya ingin berbagi pengalaman berkenaan dengan tunggangan kesayangan saya: Suzuki Sky Drive 125 cc. Motor ini saya tebus dari dealer di Ponorogo pada awal bulan Juli 2009. Pertimbangan saya memilihnya sederhana: karena saya suka Suzuki dari dulu. Tak peduli sehebat apa kata orang tentang merk lain! Kesukaan saya kepada Suzuki menurun dari (Alhm.) Bapak saya. Pada tahun 1980-an dulu, motor kami adalah Suzuki RC 100. Pada saat saya kuliah di pertengahan 1990-an, saya pakai Suzuki Crystal langsiran dari kakak saya. Kemudian saat mau lulus di tahun 1997 saya dibelikan Suzuki RC 100 Bravo dan saya pakai terus sampai saya berkeluarga dan beranak-pinak dan pindah dari kota kelahiran di Surabaya ke Ponorogo. Pada tahun 2009 itulah, riwayat Suzuki Bravo saya yang bersejarah itu (terpaksa) berakhir demi menebus Suzuki Sky Drive. Pertama melihat Suzuki Sky Drive saya memang langsung kepincut. Bodi besar, velg lumayan lebar, warna hitam mengilat dan lampu depan gagah kayak mata burung hantu. Harganya pun cukup bersaing dibandingkan dengan merk kompetitor.

Kenangan Suzuki Bravo di Telaga Ngebel Ponorogo Jawa Timur, 7 Januari 2007.

Kini, tidak terasa hampir 5 tahun Sky Drive menemani hari-hari saya dan keluarga. Odometernya sudah balik ke "titik nol"!!! Tepatnya pada hari Sabtu, 12 April 2014 sekitar pukul 13.30 WIB.  Meski belum genap lima tahun, maklumlah jika sudah balik ke km nol lagi. Karena saya makainya juga gila-gilaan. Tidak hanya saya pakai pulang-pergi dari rumah ke kantor (Ponorogo - Magetan lk. 80 km PP) sehari-hari, tapi juga sering saya pakai turing. Ke gunung, hutan, pantai sering saya lakukan. Belum lagi kalau tiap 2 atau 3 bulan sekali saya pakai pulang kampung ke Surabaya. Jarak terjauh yang pernah saya tempuh adalah Ponorogo - Pegantenan (sebelah utara Pamekasan) atau berjarak lk. 740 km PP, yang saya lakukan sendirian (the lone ranger :P ) pada medio tahun 2011. Sementara rute terberat yang pernah saya tempuh adalah Ponorogo - Ranu Pani (desa terakhir sebelum mendaki ke Gunung Semeru), yang dua kali saya lakukan. Yang pertama rute Ponorogo - Surabaya - Malang - Tumpang - Ranu Pani PP tahun 2012 bersama sohib saya asal Surabaya Agus Bambang Irawan yang kebetulan juga penunggang Sky Drive (sejauh lk 730 km PP), kemudian tahun 2013 bersama anak laki-laki saya Zinedine Zidney AR, dan dua sohib saya dari Ponorogo (Untung Priono dan Sudarto) melalui rute Ponorogo - Blitar - Malang - Tumpang - Ranu Pani, sejauh lk 530 km PP. Terlebih rute Tumpang - Ranu Pani, yang tidak hanya menanjak, tapi juga "gronjal-gronjal" tak keruan karena masih makadam tanpa aspal (lihat foto-foto di bawah). 

Saya tidak yakin apakah motor (khususnya matic) merk lain sanggup setahan Sky Drive setelah melewati angka odometer sejauh itu dengan beratnya berbagai rute yang sudah dilalui. Sementara saya sendiri termasuk agak teledor dalam urusan perawatan, alias servisnya sering telat... P, bahkan pernah suatu ketika telat sampai 3000 km! Sementara pergantian spare part selama ini juga wajar-wajar saja, yang jelas belum pernah turun mesin. Syukurlah, meskipun demikian Sky Drive saya tidak pernah mogok selama perjalanan, kecuali kalau ban bocor tentu saja. Tapi sejak saya ganti ban tubeless sekitar 3 tahun lalu sudah tidak pernah lagi nuntun motor akibat ban bocor :D... Kesimpulannya: matic lain boleh merasa lebih populer, tapi yang paling tangguh sudah terbukti di sini!!!

Suzuki Sky Drive saya pada saat masih di angka cantik 979797 tertanggal 15 Maret 2014 sepulang dari Pantai Pidakan, Pacitan Jawa Timur (foto insert pada waktu di angka cantik juga, 888888, tanggal 23 Oktober 2013).
Detik-detik bersejarah ketika Suzuki Sky Drive saya menyentuh angka 999999 dan balik lagi ke angka "nol" pada hari Sabtu, 12 April 2014 pukul 13.30 WIB (foto insert atas). Kondisi terakhir si kuda besi berdayatahan badak itu masih sangat fit dan selalu siap untuk turing ke mana pun dan kapan pun :D (seperti tampak di foto insert kanan bawah).  

Berikut ini sebagian foto-foto hasil kelayapan saya bersama Suzuki Sky Drive
Rute terberat yang pernah saya tempuh bersama Suzuki Sky Drive adalah Ponorogo - Surabaya - Malang - Tumpang - Ranu Pani (lk. 730 km PP) bulan September 2011, yaitu pada saat saya melakukan pendakian yang ke-5 ke Gunung Semeru bersama sohib saya asal Surabaya, Agus Bambang Irawan yang juga penunggang Sky Drive. (File terkait tentang pendakian Semeru tahun 2011 ada di link ini).

Kali kedua menyambangi Ranu Pani bersama Suzuki Sky Drive, yang merupakan pendakian saya ke-6 Gunung Semeru. Saya ajak serta anak laki-laki saya, Zinedine Zidney AR beserta dua teman asal Ponorogo, Untung Priono dan Sudarto, pada bulan Agustus 2013. Kali ini lewat jalur selatan, Ponorogo - Blitar - Malang - Tumpang - Ranu Pani (lk. 530 km PP). Foto kiri pada waktu memasuki gerbang Desa Ranu Pani, tampak kondisi jalan rute Tumpang - Ranu Pani yang memang "amburadul". Foto kanan ketika dalam perjalanan pulang, berlatar Gunung Bromo yang menawan. (File terkait tentang pendakian Semeru tahun 2013 ada di link ini).

Senja di Pelabuhan Branta Pamekasan Pulau Madura, 30 Juni 2011.

Menjelajah sendirian daerah Pegantenan, pedalaman Pulau Madura, 1 Juli 2011. Jalanannya ancuur...
Kuda sungguhan tak sengaja kepergok mengencingi "kuda besi" saya yang sedang parkir di tepi Telaga Sarangan Magetan Jawa Timur, 29 Juni 2013.
Pada saat pulang kampung ke tanah kelahiran, Surabaya, tertanggal 5 Juli 2013. Saat itu pas odometernya menyentuh angka 82000 km (foto insert). Sengaja berfoto bersama "bakul" (penjual) sayur semanggi, makanan khas Surabaya yang hampir punah.
Mau ke hutan atau ke pantai ayooo saja... Foto dari kiri: di hutan Wonokerto perbatasan Ponorogo - Pacitan pada tanggal 31 Januari 2014 dan di pusat konservasi penyu di Pacitan pada tanggal 9 April 2014, bertepatan dengan pemilu legislatif. Ketahuan kalau saya golput, waktu pemilu malah kelayapan... :P.

12 komentar:

wie mengatakan...

keren....

Rotmianto Mohamad mengatakan...

@ Wijaya: thank, bozzz :D

Semarang Atas mengatakan...

Awakmu iki pancen petualang sejati bos, the lone ranger hehehe....gak ngiro skydrive bakal setangguh iki,,,jenenge ae skydrive cak, alias mengendarai awan, akhire yo sampek teko endi2 hehe.... Lanjutkan gan!

Rotmianto Mohamad mengatakan...

@ Heriyanto: hehe..yoo Alhamd aku ndisik milih Sky Drive..soale pernah numpak Y-M tapi durung 4 taun wes gak enak, padahal yo jarang digawe...btw lek pekoro bertualang yo jik hebatan dirimu, bozzz..lha isok sampek teko Sydney..sementara aku dhewe paling adoh cumak tekok Jakarta....hehehe :D

wie mengatakan...

Y-M maksud'e apa ya? Mioku kuwi to? hehee

Rotmianto Mohamad mengatakan...

@ Wie: yo iyoo... mio-mu sing mbecungik iku....hehehe

Unknown mengatakan...

Siiiip

Unknown mengatakan...

Siiip

Unknown mengatakan...

Mantab mas ..saya baru beli Suzuki SkyDrive ..itupun second ..tambah yakin saya akan ketangguhannya

Rotmianto Mohamad mengatakan...

Unkown: sama2 gan... maaf baru balas. akhir juni 2018 lalu (alias sebulan sebelum gempa) skydrive sy pakai turing ke pulau lombok Alhamdulillah baik2 saja. kapan2 sy posting ttg itu. tak lupa terima kasih atas komennya. sukses slalu untuk agan.

Unknown mengatakan...

Saya baru beli skydrive tahun 2011 merah ,,km baru 25000 an,,, Alhamdulillah,,mesin mulus,,tidak seboros yg orang bilang.. mantap pokoknya.

Rotmianto Mohamad mengatakan...

Unknown: selamat, gan..semoga skydrive-nya awet selalu... pnya sy sadah 95 rb km sekarang, alias mau 0 km ke-2 kalinya.. Alhamdulillah, baik02 selalu :). salam dynamatic.